Matahari siang ini bersinar cukup terik dan berlari di bawahnya dengan membawa sebuah buku bukanlah sebuah pilihan yang cukup tepat. Rasa sesak segera saja menyelimuti udara di sekitarku. Seorang rekan kerja melirik ke arahku yang masih terengah-engah setelah berada cukup dekat dengannya seraya tersenyum.
Tiba-tiba saja tubuhku serasa disiram air es dari kepala saat kami memasuki ruang meeting yang memilliki suhu hampir nol derajat. Aku memilih duduk di kursi paling pojok belakang. Segera memenuhi paru-paruku dengan udara segar di ruang meeting. Tak lama kemudian, jajaran petinggi perusahaan memasuki ruangan dan sebuah opera pun dimulai.
- - - - - * * * * * - - - - -
Aku duduk melotot bergantian pada kartu stok dan monitor komputer di sebuah sore yang sedikit mendung. Aku menoleh ke arah pintu saat seseorang mendorong daun pintu ke arah dalam. Pak Andi, Ka.Dept. Maintenance duduk di salah satu kursi tak jauh dariku.
"Pak, disini banyak nyamuk ya? Pada gatel nih. Bisa DBD dah eike lama-lama disini." ujarku menyambutnya.
"Ah! Kamu doang tau Ndah yang complain. Yang lain terima-terima aja." jawabnya sambil nyengir.
"Lah ini pada tangan sama kaki saya pada gatel." aku menunjukkan jariku yang berwarna agak merah.
"Oh iya, you, nanti akan jadi anak buah I. Disini."
Aku menatap Pak Andi lurus-lurus. Seakan tak bisa mencerna kalimatnya. Lalu pandanganku mengitari setiap sudut ruang maintenance.
"Disini? Ihh kan ruangannya jelek banget.." aku langsung menutup mulutku saat menyadari apa yang baru saja aku gumamkan.
"Astaghfirullah.."
"Complain mulu dah ni anak. Ya nanti dibagusin lah. Dibesarin juga. Ntar kita minta ACnya dua." Pak Andi nyengir.
"Mati." aku menepuk dahiku sendiri.
- - - - - * * * * * - - - - -
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga lewat. Hujan baru saja mengguyur tanah Bogor walau mendung sudah menggelayut sejak siang. Aku duduk di dekat pintu sambil menulis pada kartu stok, mencari udara segar.
"Ndah, selamat ya. Bos kamu banyak temuan nya tuh." ujar temanku tiba-tiba. Nyengir.
"Hah?" aku bengong tak mengerti.
"Tadi dia abis di audit. Mungkin sebentar lagi dia kesini." jawabnya lalu pergi sambil tetap tertawa. Aku kembali menekuri kartu stok.
"Ndah.."
Aku menoleh. Pak Andi menatapku serius.
"Besok kamu pulang (ke rumah orang tua) gak?" tanyanya.
"Gak, Pak. Gak punya ongkir." jawabku asal.
"Saya minta tolong ya kamu bikin realisasi maintenance. Semua datanya ada di Network. Di lemari ada kertas satu rim, kamu ambil aja." ujarnya.
"Dari bulan apa sih, Pak?" tanyaku ragu.
"Januari."
"Mati." kutepuk dahiku lagi. Pak Andi tertawa lalu meluncur pergi.
- - - - - * * * * * - - - - -
Jam dinding sudah menunjukkan pukul enam lewat beberapa menit. Aku masih santai berkutat di depan mesin fotokopi.
"Hai, Ndah. Kamu lagi ngapain?" tanya Ka Ermi.
"Inilah, Ka." jawabku sambil mengibaskan kertas-kertas.
"Eh, bos kamu tuh parah. MQOnya gak ada yang dikerjain dari bulan Januari. Aku sih kasih dia waktu untuk nyelese-in semuanya sampe minggu depan. Trus dia janji hari rabu semuanya beres." jelas Ka Ermi.
"Hemh, pantes dia santai aja bisa janji ke Ka Ermi semuanya beres minggu depan. Lah yang ngerjain semuanya saya."
Dan kami pun tertawa.
Tiba-tiba saja tubuhku serasa disiram air es dari kepala saat kami memasuki ruang meeting yang memilliki suhu hampir nol derajat. Aku memilih duduk di kursi paling pojok belakang. Segera memenuhi paru-paruku dengan udara segar di ruang meeting. Tak lama kemudian, jajaran petinggi perusahaan memasuki ruangan dan sebuah opera pun dimulai.
- - - - - * * * * * - - - - -
Aku duduk melotot bergantian pada kartu stok dan monitor komputer di sebuah sore yang sedikit mendung. Aku menoleh ke arah pintu saat seseorang mendorong daun pintu ke arah dalam. Pak Andi, Ka.Dept. Maintenance duduk di salah satu kursi tak jauh dariku.
"Pak, disini banyak nyamuk ya? Pada gatel nih. Bisa DBD dah eike lama-lama disini." ujarku menyambutnya.
"Ah! Kamu doang tau Ndah yang complain. Yang lain terima-terima aja." jawabnya sambil nyengir.
"Lah ini pada tangan sama kaki saya pada gatel." aku menunjukkan jariku yang berwarna agak merah.
"Oh iya, you, nanti akan jadi anak buah I. Disini."
Aku menatap Pak Andi lurus-lurus. Seakan tak bisa mencerna kalimatnya. Lalu pandanganku mengitari setiap sudut ruang maintenance.
"Disini? Ihh kan ruangannya jelek banget.." aku langsung menutup mulutku saat menyadari apa yang baru saja aku gumamkan.
"Astaghfirullah.."
"Complain mulu dah ni anak. Ya nanti dibagusin lah. Dibesarin juga. Ntar kita minta ACnya dua." Pak Andi nyengir.
"Mati." aku menepuk dahiku sendiri.
- - - - - * * * * * - - - - -
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga lewat. Hujan baru saja mengguyur tanah Bogor walau mendung sudah menggelayut sejak siang. Aku duduk di dekat pintu sambil menulis pada kartu stok, mencari udara segar.
"Ndah, selamat ya. Bos kamu banyak temuan nya tuh." ujar temanku tiba-tiba. Nyengir.
"Hah?" aku bengong tak mengerti.
"Tadi dia abis di audit. Mungkin sebentar lagi dia kesini." jawabnya lalu pergi sambil tetap tertawa. Aku kembali menekuri kartu stok.
"Ndah.."
Aku menoleh. Pak Andi menatapku serius.
"Besok kamu pulang (ke rumah orang tua) gak?" tanyanya.
"Gak, Pak. Gak punya ongkir." jawabku asal.
"Saya minta tolong ya kamu bikin realisasi maintenance. Semua datanya ada di Network. Di lemari ada kertas satu rim, kamu ambil aja." ujarnya.
"Dari bulan apa sih, Pak?" tanyaku ragu.
"Januari."
"Mati." kutepuk dahiku lagi. Pak Andi tertawa lalu meluncur pergi.
- - - - - * * * * * - - - - -
Jam dinding sudah menunjukkan pukul enam lewat beberapa menit. Aku masih santai berkutat di depan mesin fotokopi.
"Hai, Ndah. Kamu lagi ngapain?" tanya Ka Ermi.
"Inilah, Ka." jawabku sambil mengibaskan kertas-kertas.
"Eh, bos kamu tuh parah. MQOnya gak ada yang dikerjain dari bulan Januari. Aku sih kasih dia waktu untuk nyelese-in semuanya sampe minggu depan. Trus dia janji hari rabu semuanya beres." jelas Ka Ermi.
"Hemh, pantes dia santai aja bisa janji ke Ka Ermi semuanya beres minggu depan. Lah yang ngerjain semuanya saya."
Dan kami pun tertawa.

karena ngerasa ada pegawai yang bisa handle tugas, boss bisa sante ya :D
BalasHapushahaha.. gak juga sih.. karena dia ada proyek lain jadi begini deh
BalasHapus