Sabtu, 10 Maret 2012

Aku Tahu Dia Tak Akan Datang

Sumpah deh benciiiiiiiiiiiiiiiiii... banget.. banget.. banget! Nget.. nget.. nget!!

Pagi-pagi udah dibikin pusing. Ahh... akhir pekan seharusnya digunakan untuk bersantai dan bermalas-malasan, walau gak ada juga alasan untuk bermalas-malasan tapi setidaknya seharusnya hari ini berjalan biasa sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah tersedia. Perubahan dadakan ini benar-benar membuat saya hilang akal. Uuugghhh....

Saya mencintai kata "siap" yang tentu saja bukan hanya sebatas ucapan. Saya selalu berusaha memenuhi janji yang terucap dan menuntaskannya dengan cara yang terbaik. Namun ternyata semua itu tidaklah cukup. Banyak hal yang harus disesuaikan terutama menyangkut kepentingan dan "keharusan" setiap orang. Lalu apa yang harus saya lakukan?

Akhirnya saya sadar bahwa tidak bisa selamanya saya berada dalam sebuah dekapan penuh perlindungan. Untuk berkembang, saya harus mandiri, mengandalkan diri saya sendiri. Kalau mereka percaya saya mampu, kenapa saya justru ragu? Ok ok.. Saya akan memulainya hari ini. Sendiri.

I need to hate someone and thank God, he's you

2 komentar:

  1. well-planned, well-organized, dan sejumlah well... lainnya me\rpk ciri2 yg menjurus ke perfeksionis... Ha3... sometimes it can be blessed, yet not rarley becoming "cursed".

    BalasHapus
  2. bukan gitu Mas,saya cuma kesel aja, soalnya dia yang bikin janji dia juga yang membatalkan secara sepihak

    BalasHapus