“Kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan”, sebuah ungkapan dari Dee, penulis yang juga mantan RSD, disalah satu bukunya.
Sejarah mengenai ditemukannya kopi sangatlah samar. Namun sejarah yang paling terkenal adalah tentang seorang pengembala kambing di Yaman yang bernama Ali Bin Omar. Ali penasaran dengan tingkah kambing-kambing gembalaannya yang menjadi hiperaktif setelah mengkonsumsi biji-bijian kecil berwarna hitam. Maka, ia pun mencoba untuk mengkonsumsinya juga dengan cara menjemur biji tersebut kemudian ditumbuk lalu diseduh air panas dan ditambah madu. Ali Bin Omar juga menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat.
Kopi dipercaya dapat meningkatkan stamina dan membawa efek menyegarkan pada peminumnya, hal ini berasal dari kafein yang mampu meningkatkan tekanan dan mampu mempercepat aliran darah. Kafein juga mampu merangsang system syaraf yang berakibat menghilangkan rasa kantuk dan mengurangi rasa lelah namun membuat anda mengeluarkan air seni lebih banyak.
Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.
Karena efek rangsangan yang ditimbulkannya, pada tahun 1511 oleh para imam konservatif dan orthodoks di Majelis Keagamaan di Mekkah, penggunaan kopi dilarang. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut dihilangkan pada tahun 1524 atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah, Turki.
Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai!!!
Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, dimana minuman ini menjadi popular pada abad ke-17. orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa dan menyelundupkan bijinya pada tanuh 1690 karena tanaman atau biji mentahnya dilarang keluar kawasan Arab. Hal ini kemudian berlanjut pada penanaman biji kopi di Jawa oleh orang Belanda.
Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.
Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.
Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.
Pada abad ke-19, kepopuleran kopi semakin berkembang. Mayoritas orang-orang Amerika mempunyai kebiasaan meminum kopi di pagi hari ataupun di siang hari saat jam istirahat kantor, hal ini sebenarnya lebih disebabkan karena banyaknya hasil penelitian yang mengupas tentang manfaat kopi dan kesadaran masyarakat Amerika terhadap kesehatan.
Beberapa penelitian yang membahas tentang manfaat kopi diantaranya peneliti dari National Cancer Institute Amerika Serikat menemukan, kopi bisa memperlambat perkembangan penyakit hati pada penderita hepatitis C kronis. Diketemukan pasien yang minum 3 cangkir atau lebih kopi per hari berisiko 53% lebih rendah mengalami perkembangan penyakit hati dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Hepatology ini, para peneliti melibatkan 766 pasien yang telah terinfeksi virus hepatitis C (hepatitis C virus/HCV). Semua partisipan diminta melaporkan asupan kopi, teh hijau dan teh hitam mereka. Para pasien diperiksa setiap 3 bulan sekali sepanjang hampir 4 tahun masa studi. Selain itu, mereka juga menjalani 2 kali biopsi (setelah 18 bulan dan setelah 3.5 tahun mengikuti studi) untuk menentukan perkembangan penyakit hati mereka. Teh hitam dan teh hijau, terang peneliti, tidak terlalu berpengaruh.
"Ini merupakan studi pertama yang mempelajari hubungan antara perkembangan penyakit hati terkait dengan hepatitis C dan asupan kopi," tutur pemimpin studi Neal Freedman, seperti dikutip situs healthday.
Dan mengingat begitu banyaknya orang yang terinfeksi HCP, terang Freedman, sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang bisa diubah berkaitan dengan perkembangan penyakit hati."Meskipun kita tidak bisa mengesampingkan peran faktor lain, hasil studi kami menunjukkan kalau pasien dengan asupan kopi tinggi mempunyai risiko perkembangan penyakit yang lebih rendah."
Akan tetapi, peneliti mengingatkan kalau penemuan mengenai manfaat kopi ini sebaiknya tidak disamaratakan kepada orang yang sehat.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, HCV menginfeksi sekitar 2.2 persen dari seluruh populasi dunia, termasuk lebih dari 3 juta warga Amerika. Virus ini merupakan pemicu utama transplantasi hati di Amerika Serikat dan merupakan penyebab 8.000-10.000 kematian per tahunnya. (OL-08)
Hal inilah yang kemudian membuat 3 orang guru mempunyai ide untuk menjual biji kopi olahan. Mereka hanya menjual kopi yang sudah di gongseng atau di giling dan peralatan pengolah kopi. Mereka adalah Jerry Baldwin (guru Bahasa Inggris), Zev Siegel (guru sejarah) dan Gordon Bowker (penulis), merekalah para pendiri kedai kopi bernama Starbucks pada tahun 1971 di Seattle, Washington.
Pada awalnya starbucks hanya menjual biji kopi dan peralatan yang berhubungan dengan pembuatan kopi namun pada tahun 1982 sampai seorang pebisnis bernama Howard Schultz bergabung dalam perusahaan Starbucks.
Schultz, yang lahir pada 19 Juli 1953, dibesarkan di permukiman miskin Brooklyn, New York. Beasiswa rugby di Northern Michigan University menjadi semacam tiketnya untuk keluar dari impitan kemiskinan. Lulus kuliah, dia melakukan berbagai pekerjaan hingga menjadi manajer operasi Hammarplast (produsen alat mengolah kopi dari Swedia) untuk AS.
Pekerjaan itu membawanya berkunjung pada 1981 ke toko kopi terkenal di Seattle, Starbucks, salah satu pembeli setia produk yang dijualnya. Schultz terkesan dengan aroma kopi olahan di toko itu yang aduhai.
Setelah lawatannya ke Milan pada tahun 1983 dia kesengsem dengan gaya warung-warung kopi yang tidak hanya menjual kopi tapi juga menyediakan kehangatan tempat ngobrol, selain berjualan kopi dan espresso. Dia menyarankan agar starbucks tidak hanya menjual biji kopi dan peralatannya saja tapi juga menyajikan minuman kopi tersebut. Ide tersebut ditolak pemilik asli Starbucks dikarenakan anggapan bahwa kopi merupakan minuman rumahan. Jadi, kalau mau minum kopi ya di rumah.
Schultz, yang begitu yakin dengan idenya, akhirnya keluar dari Starbucks dan mendirikan jaringan warung kopi Il Giornalle pada 1985. Pada tahun 1987 pendiri asli dari starbucks memutuskan untuk menjual Starbucks ke Il Giornale milik Howard Schultz dan dengan bantuan beberapa investor lokal Schultz mendapatkan perusahaan itu, kemudian Howard Schultz mengganti nama Ir Giornale menjadi Starbucks dan membuka cabang di tempat lain.
Meskipun Starbucks memposisikan dirinya sebagai kedai kopi, mereka juga menyediakan tea serta makanan-makanan yang cocok untuk dimakan sembari minum kopi, hal tersebut membuat Starbucks sangat digemari oleh konsumennya. Di negara asalnya Starbucks sangat digemari karena mayoritas masyarakat di Amerika meminum kopi di pagi hari ataupun di siang hari saat waktu istirahat kantor.
Tahun 1992 Starbucks sudah Go Public dan menjual 2,1 juta saham seharga 17 dollar per lembar. Saat itu Starbucks memiliki 125 gerai dan 2.000 karyawan. Tahun 2002 jumlah gerainya mencapai 5.700 buah dan tersebar di 28 negara.
Starbucks pertama kali membuka cabang internasional di Tokyo pada tahun 1996, dan sejak saat itu terus membuka cabang dan melakukan joint venture sehingga sekarang outlet yang dimiliki baik secara langsung ataupun dari hasil joint venture dan outlet berlisensi berjumlah 12.440 di seluruh dunia....
‘Tuhan, betapa hebatnya perusahaan itu, betapa hebatnya kota itu. Saya ingin sekali menjadi bagian darinya” kata Schultz mengenang.
Berbeda dengan Starbucks yang pada ide awalnya hanya menjual makanan dan minuman untuk sarapan dan istirahat makan siang, J&Co Donuts lebih focus pada penjualan kue donat yang kemudian diikuti dengan penjualan minuman pendamping donat seperti kopi dan tea.
Beberapa manfaat lain dari kopi:
1. Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai trimentilsantin, zat yang dapat menstimulasi otak dan system syaraf. Dapat juga ditemukan dalam minuman tea, cola, cokelat, energy drink maupun obat-obatan.
2. Kafein dapat membantu berpikir lebih cepat. Cobalah untuk mengkonsumsi kopi atau tea 15-30 menit sebelum anda melakukan wawancara atau presentasi karena kafein terbukti mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan mengolah memori pada otak.
3. Mencegah gigi berlubang (Joe Vinson, Pd.D dari University of Scranton)
4. Menurut Seimur Diamond, M.D (Chicago’s Diamond Headche Clinic), penderita migraine dapat disembuhkan dengan secangkir kipo pekat atau black tea.
5. Melegakan napas penderita asma dengan cara melebarkan saluran bronchial yang menghubungkan kerongkongan dengan paru.
6. Membuat badan tidak cepat lelah.
7. Meningkatkan rasa riang, segar dan energik.
8. Minum 2 cangkir kopi per hari dapat mengurangi resiko osteoporosis.
9. Meningkatkan penampilan mental dan memori.
10. Menangkal radikal bebas dan menghancurkan molekul yang dapat merusak sel DNA.
11. Melindungi jantung dan kanker.
12. Mengurangi resiko pengidapan diabetes.
13. Mencegah Parkinson
14. Membuat sperma “berenang” lebih cepat dan mampu meningkatkan kesuburan pria (American Society for Reproductive Medicine, San Antonio).
Kopi Luwak adalah jenis kopi paling aneh di Indonesia bahkan di dunia. Proses pemetikan biji kopi yang telah matang dilakukan dengan cara melepas luwak (musang, civet) untuk memakan biji-biji kopi yang berjatuhan. Setelah itu para petani menunggu para luwak tersebut membuang kotoran. Nah! Biji kopi yang keluar bersamaan dengan kotoran luwak itulah yang diambil untuk diproses. Para peneliti riset di Kanada membuktikan bahwa cara fermentasi seperti ini membuat biji kopi matang lebih sempurna, sehingga rasa yang dihasilkan jauh lebih enak dan padat. Hal ini disebabkan karena kandungan protein yang ada di perut luwak.
Kopi luwak termasuk dalam daftar kopi paling dinikmati dan paling dicari. Harganya di pasaran dunia melambung tinggi, lebih dari $635 US untuk 1 kg kopi Luwak sedang untuk mencicipi kopi Luwak kita harus merogoh kocek sebesar $50 US atau sekitar 450-500 ribu rupiah. HANYA UNTUK SATU CANGKIR!!! Seharga dengan harga 2 ribs Toni Romas.
Fenomenal kopi Luwak bahkan sempat menjadi topik hangat di Amerika dan masuk dalam acara Oprah Winfrey Show. Acara talk show paling terkenal di Amerika yang ditonton tak kurang dari 4 juta orang setiap harinya. Mitos atau bukan, kopi Luwak sudah terlanjur go-internasional dan menyandang gelar sebagai "KOPI TERMAHAL DAN TERANEH DI DUNIA".
Kamis, 25 November 2010
Kopi, antara Sejarah, Mitos dan Manfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

pemaparannya menyenangkan...
BalasHapustapi, sejauh ini, kopi masih susah diterima oleh akalku, walaupun tenggorokanku berkata lain..
Tengkyu
yah, sekedar berbagi info aja gan, saya juga bukan penggemar fanatik kopi, dalam setahun mungkin cuma 2-3 cangkir kopi yang saya minum. Artikel ini pun saya buat karena tugas dari atasan. BTW, thanks 4 sharing...
BalasHapus