Tayang perdana pada 12 Juli 2010 di SCTV, awalnya sinetron religi Islam KTP berniat mengajarkan dasar-dasar Islam dengan cara yang santai dan menghibur untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1431 H. Diproduseri oleh actor dan presenter yang ngetop lewat sinetron Cecep alias Anjasmara mengungkapkan bahwa kita Islam tapi pengetahuan tentang Islam masih sangat minim. Sebuah niat yang teramat mulia, ya kan?
Dalam waktu singkat, saya sekeluarga mematenkan sinetron ini menjadi tontonan wajib yang tak sekedar mengajar tapi juga menghibur. Apalagi sosok Madit Musyawarah “ahli shadaqah, ahli syurga, orang terlanjur kaya yang low profile” yang nyebelin tapi menyelipkan pesan untuk tidak meniru perbuatan-perbuatannya yang sering menyakitkan hati orang, terutama Karyo “blangsak” dan Mamat “duafa”. Dalam tingkahnya yang sering bikin bête, Madit jadi idola tersendiri di hati saya sekeluarga. Madit yang sejatinya orang paling pelit alias medit tak jarang bertekuk lutut di hadapan Emak Mamat “pengeretan” yang selalu punya akal untuk ngelabui Madit agar mengeluarkan uangnya.secara tidak langsung, sosok Madit mengajarkan pada kita bahwa orang kaya tidak selamanya benar dan orang miskin tidak selamanya salah. Dengan kata lain, kita harus saling menghormati sebagai sesama manusia.
Sosok Mamat yang amat sayang pada emaknya dan bercita-cita untuk memberangkatkan emaknya haji walau keterbatasan menghambat niat itu segera terlaksana. Mamat rela makan setengah butir telur tiap sarapan, namun demikian Mamat adalah orang yang tidak pernah lupa bersyukur. Sedangkan Karyo merupakan orang yang selalu mencoba untuk bersabar, moto hidupnya adalah “Legowo bae”. Ringan, namun cukup meyentil bagi orang-orang yang sering lupa melepas amarahnya secara membabi buta.
Namun, dari semua pemeran atau tokoh dalam sinetron Islam KTP hanya 3 orang itu saja yang menurut saya bagus. Yang lainnya? No…..
Bang Ali, berperan seperti wali yang menasehati tokoh-tokoh lain yang kadang lupa pada ajaran Islam, awalnya. Seiring dengan berjalannya episode (kalo dikehidupan nyata kan seiring dengan berjalannya waktu hehe….), Bang Ali malah berubah jadi sosok yang menurut saya nyebelin. Kenapa? Nasehat Bang Ali kadang suka berbelit-belit, gak langsung menuju ke sasaran, malah sering membingungkan. Pernah juga suatu episode Bang Ali meninggalkan Mamat yang sedang kesusahan karena kakinya kejeblos di lubang dan keseleo, padahal Mamat berteriak-teriak minta tolong pada Bang Ali yang pergi meninggalkannya selepas menasehati Mamat panjang lebar mengenai kesabaran. Lha? Koq dia gak nolongin si Mamat dulu, tapi malah ngeloyor pergi dengan tawa lebar yang menghias wajah. Maksudnya apa nih? Apa begini seharusnya seorang “Islam” melihat saudara seagamanya susah? Memberi nasehat lalu pergi meninggalkannya sambil tertawa? Wajar aja kalo orang non muslim beranggapan bahwa orang muslim kebanyakan omong.
Sabina atau Sabrina, gadis muslim manis, cantik, periang putri Bang Ali. Pada penampilan perdananya, Sabina mengenakan pakaian muslim yang bikin saya “jatuh hati” (karena bajunya bagus-bagus banget, jadi ngiler mau beli). Cara mengenakan jilbabnya aja yang masih kurang rapet dan panjang, selebihnya udah okeh. Baju longgar, rok panjang, berkaus kaki, sip! Tapi belakangan Sabina seperti kehilangan sponsor pakaian muslim dan kehilangan orang yang memakaikan jilbabnya. Kenapa? Saya sempat kaget karena tiba-tiba saja Sabina mengenakan baju ketat (walau lengannya tetap panjang tapi jelas bukan baju untuk muslimah), jeans berpotongan ketat atau lebih popular dengan sebutan celana pensil, dan jilbab pendek yang melingkar di leher. Lho? Mana sosok muslimahnya? Padahal jelas, di internet pun banyak gambar-gambar tentang bagaimana cara mengenakan jilbab atau pakaian muslim yang benar. Dan cara Sabina jelas-jelas salah.
Lebih kesini, sinetron Islam KTP seperti kehilangan arahnya, niatnya. Sabina yang awalnya di taksir Jami, cowo kaya yang gak pernah diajarin Islam sama orang tuanya, mulai main hati. Apalagi saat pemeran Sabina diganti, karakternya malah tambah ngaco, tambah parah. Gaya berbusana Sabina terkesan kaya anak-anak ABG yang menerapkan “jilbab gaul” yang tentu saja bukan cara berbusana muslimah yang benar. Cara bicaranya saat bersama Jami juga mulai terlihat nyebelin, kadang Sabina menatap Jami dengan nanar, kebencian yang mendalam atau juga menatapnya tajam. Jami pun demikian. Hey! Hati-hati zina mata!
Trus, Jami kan ternyata ditaksir oleh seorang gadis dengan penyakit kronis yang ceritanya akan segera meninggal nih dan ternyata dia adalah sahabat dekatnya Sabina (lupa namanya), Jami gak suka lah sama gadis itu karena jelas Jami cinta berat sama Bina ( panggilan Sabina sehari-hari) tapi Bina nyuruh Jami untuk nikahin gadis itu karena Bina ingin membahagiakan sahabatnya disaat terakhir hidupnya. Dengan berat hati Jami menerima permintaan Bina, tapi tiba-tiba aja Bina malah jadi marah sama Jami yang keliatanya akibat kecemburuan terhadap si gadis. Lha, kan dia yang minta, koq dia yang marah? Harusnya kan jami yang marah, karena Jami terpaksa harus menyakiti hatinya sendiri karena berbohong dengan berpura-pura mencintai si gadis dan melupakan cintanya pada Bina.
Percakapan antara Bina dan Jami pun tidak mencerminkan pembicaraan seorang muslim. Bina dan Jami sering melontarkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang menyakitkan hati. Entah apa maksudnya. Kalo saya lihat malah seperti sebuah percakapan opera. Yang satu menyindir, yang lainnya membalas. Mana ajarannya….??? Bukankah Nabi Muhammad pernah mengajarkan agar kita hanya mengatakan yang baik-baik saja atau bicara yang baik-baik saja, jika tidak bisa maka lebih baik diam.
Sejak episode cinta-cintaan Jami Vs Bina mulai memanas, saya sekeluarga memutuskan untuk mencabut paten Islam KTP sebagai sinetron wajib tonton. Apalagi dengan sinetron Ketika Cinta Bertasbih Ramadhan yang tayang di RCTI sebagai pembanding, Islam KTP kalah jauh. Mulai dari cara berpakaian para tokohnya aja deh. KCB Ramadhan konsisten dengan cara berpakaian seorang muslimah, bahkan para pemeran yang dalam kehidupan nyatanya tidak berjilbab, sama sekali tidak terlihat memaksa atau berantakan dalam memakai jilbabnya. Seperti Ust. Khonita dan Fina yang sebenarnya memang tidak berjilbab tapi memakainya seperti orang yang sudah biasa berjilbab. Good job, I like it!
Kamis, 25 November 2010
ISLAM KTP, MAU DIBAWA KEMANA…???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

ulasan yg menarik, ane juga mulai males nonton sinetron ini. soalnya banyak yg ngaco, misalnya bang ali mulai sakti bisa menghilang, trus ada yg bisa jalan diatas air... what??? zaman sekarang memang masih ada yg bisa kaya' gitu ??
BalasHapusterima kasih atas komennya...
BalasHapuswah masa sih bang Ali mulai jadi sakti? udah lama gak ngikutin, males
Sori aje ye... nte bisa bikin ulasan kyak gitu krn nte blum taw banyak....
BalasHapusyaaakh memgingat kemunduran Ummat Islam Indonesia semakin kedepan semakin parah!!!
Pelajari: Fiqih, Tassawuf,hikmah,Tauhid
Belajar yang komplit baru nte boleh bikin ulasan!!!
Nte semua yang masih termasuk Islam Modern(kontaminasi) gak kan taw ape2....
Klo maw taw knape ana bisa ngomong kayak gini mending nte semua pade pelajari apa yang nte pade gak taw....
terima kasih atas tanggapannya untuk sabersaviour, ulasan yang saya buat ini lebih mengacu pada keseharian para tokohnya. saya akui bahwa saya bukan orang yg sangat menguasai ilmu agama, tapi kenapa anda bisa mencap saya sebagai orang yg terkontaminasi? apa anda sudah mengenal saya? atau mungkin karena anda penonton setia Islam KTP jadi tidak terima kritik tentang acara favoritnya?
BalasHapuskalau diperhatikan, sinetron yang disutradai/diproduseri oleh Indians, cenderung merusak dan jauh dari akidah Islam.
BalasHapusSeperti memberikan propaganda kalau Islam itu seperti itu.
-ian
wah, anda sampai memperhatikan detil sutradara dan produsernya? terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak ^_^
BalasHapuslagi nyari2 nama pemeran islam ktp, eh ketemu ulasan ini. jd pingin komen. dulu banget (tahun 2000an) saya pernah denger se ada propaganda lewat media massa (terutama tv).
BalasHapusislam ktp sendiri yang dulu saya gak lihat, barusan aja kadang lihat (ditayangin ulang dini hari), bener banyak ngaco...
tu komen yang nyuruh mempelajari Fiqih,tassawuf,hikmah,Tauhid kesannya kok sombong banget, seakan tau semua. baru denger aku kalau ada islam modern? aliran mana lagi itu? islam ya islam gak usah dibagi2 jadi modern dan primitif yang terkontaminasi dan tidak.
saya jadi tertarik gimana cirinya islam yang terkontaminasi?
terima kasih sudah meninggalkan jejak mas Aguz ^^
BalasHapuskl gua rasa sinetron ini lumayan bagus karna emang realistis nya seperti yg diceritakan di situ
BalasHapusBukan masalah cerita yg realistis, seharusnya sih sineron jd wadah pembelajaran bagi penontonnya. klo di tampilkan di tv kesannya kan ya emang begitu seharusnya. yg saya bahas disini lbh kepada cara berbusana & keseharian penokohan sinetronn Islam KTP saja ^^
Hapus