Saya sering mendengar ungkapan bahwa "makanan (nasi) harus dihabiskan karena ada berkah disetiap suap(butir)nya". Lalu apa arti sebenarnya dari kalimat tersebut?
Jawaban mengenai pertanyaan ini baru saya temukan beberapa hari yang lalu di sebuah kajian di daerah Bogor (karena sungguh terlalu banyak ungkapan "pamali" yang tidak dijelaskan oleh orang tua kita dulu).
Setiap hal di bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk mendukung keberlangsungan hidup umat manusia. Bisa dikatakan bahwa manusia adalah makhluk dengan derajat tertinggi karena di dalam kitab suci Al Quran, Tuhan hanya menyeru (berbicara) pada manusia.
"Hai manusia yang beriman.."
Karena itulah setiap hal berlomba-lomba untuk dapat "berbicara" dengan Tuhan dengan menjadi manusia.
Benih-benih padi rela mengalami perjalanan panjang penuh perjuangan demi menjadi bagian dari manusia. Ia rela berendam di dalam lumpur, terkena panas dan hujan, bertempur melawan serangan hama, rela dibanting-digiling untuk menjadi beras, lalu dimasak dalam air yang mendidih agar menjadi nasi yang dapat dinikmati oleh manusia dan menjadi bagian darinya.
Lalu masih tegakah kita membuang, bahkan sebutir nasi, yang telah mengalami perjuangan yang sangat luar biasa?
Jawaban mengenai pertanyaan ini baru saya temukan beberapa hari yang lalu di sebuah kajian di daerah Bogor (karena sungguh terlalu banyak ungkapan "pamali" yang tidak dijelaskan oleh orang tua kita dulu).
Setiap hal di bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk mendukung keberlangsungan hidup umat manusia. Bisa dikatakan bahwa manusia adalah makhluk dengan derajat tertinggi karena di dalam kitab suci Al Quran, Tuhan hanya menyeru (berbicara) pada manusia.
"Hai manusia yang beriman.."
Karena itulah setiap hal berlomba-lomba untuk dapat "berbicara" dengan Tuhan dengan menjadi manusia.
Benih-benih padi rela mengalami perjalanan panjang penuh perjuangan demi menjadi bagian dari manusia. Ia rela berendam di dalam lumpur, terkena panas dan hujan, bertempur melawan serangan hama, rela dibanting-digiling untuk menjadi beras, lalu dimasak dalam air yang mendidih agar menjadi nasi yang dapat dinikmati oleh manusia dan menjadi bagian darinya.
Lalu masih tegakah kita membuang, bahkan sebutir nasi, yang telah mengalami perjuangan yang sangat luar biasa?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar