Awalnya sih gak ada ide mau nulis apa walau pengen posting sesuatu di blog. Lalu pagi ini sambil sarapan roti bakar dan segelas susu, saya mampir pada beranda facebook yang sudah cukup lama terlupakan. Dan ide itu pun datang..
Namanya Dosti, salah satu teman SLTP saya. Mengingat namanya yang agak tidak umum, seingat saya dia keturunan Bugis *mikir*. Kulitnya putih hampir bening hingga urat berwarna hijau terlihat jelas di kulitnya, rambutnya lurus dan berwarna cokelat terang, matanya sendu dan berwarna cokelat gelap. Namun sebagai seorang laki-laki, Dosti bertubuh amat sangat mungil. Lebih kecil dari seorang anak perempuan di usia belasan.
Mengingat tubuhnya yang mungil, Dosti gak pernah menang kalo berantem fisik bahkan mulut dengan sesama teman. Jika sudah terpojok, biasanya dia akan lari dan naik ke atas bangku. Berusaha mencari jalan untuk melarikan diri lebih jauh. Lalu saat semuanya seakan belum terlalu lucu untuk di tonton, Anton, teman lain yang bertubuh tinggi dan besar akan datang "menyelamatkan" Dosti dari kejahatan. Anton akan menggendong Dosti keliling kelas!
Seingat saya sih Dosti akan teriak-teriak waktu digendong karena kejaran teman-teman lain. Nah jika sudah berlari cukup jauh, biasanya Anton akan putar arah kembali ke kelas dan mendudukan Dosti di atas meja. Lalu saat Dosti belum sempat turun dari meja, teman-teman lain akan datang mengerubungi dan menggelitiknya. Pokoknya kocak! Haha..
Gak berhenti tersenyum saya saat menulis kisah ini..
Zaman telah berganti dan waktu tidak pernah berhenti. Kini Dosti sudah benar-benar berubah. Pak ustadz Dosti kini berkulit agak gelap dan bertubuh cukup tinggi. Dalam kesehariannya Dosti sering melontarkan kalimat-kalimat yang terkesan nyeleneh namun sesungguhnya mengandung makna yang lebih dalam. Sindirannya pun cukup halus namun mengena dihati. Dan sampai saat ini, Dosti masih menjadi salah satu sahabat terbaik saya di FB.
Dosti, terima kasih atas salah satu kenangan paling lucu dalam hidup saya. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya ^_*
Namanya Dosti, salah satu teman SLTP saya. Mengingat namanya yang agak tidak umum, seingat saya dia keturunan Bugis *mikir*. Kulitnya putih hampir bening hingga urat berwarna hijau terlihat jelas di kulitnya, rambutnya lurus dan berwarna cokelat terang, matanya sendu dan berwarna cokelat gelap. Namun sebagai seorang laki-laki, Dosti bertubuh amat sangat mungil. Lebih kecil dari seorang anak perempuan di usia belasan.
Mengingat tubuhnya yang mungil, Dosti gak pernah menang kalo berantem fisik bahkan mulut dengan sesama teman. Jika sudah terpojok, biasanya dia akan lari dan naik ke atas bangku. Berusaha mencari jalan untuk melarikan diri lebih jauh. Lalu saat semuanya seakan belum terlalu lucu untuk di tonton, Anton, teman lain yang bertubuh tinggi dan besar akan datang "menyelamatkan" Dosti dari kejahatan. Anton akan menggendong Dosti keliling kelas!
Seingat saya sih Dosti akan teriak-teriak waktu digendong karena kejaran teman-teman lain. Nah jika sudah berlari cukup jauh, biasanya Anton akan putar arah kembali ke kelas dan mendudukan Dosti di atas meja. Lalu saat Dosti belum sempat turun dari meja, teman-teman lain akan datang mengerubungi dan menggelitiknya. Pokoknya kocak! Haha..
Gak berhenti tersenyum saya saat menulis kisah ini..
Zaman telah berganti dan waktu tidak pernah berhenti. Kini Dosti sudah benar-benar berubah. Pak ustadz Dosti kini berkulit agak gelap dan bertubuh cukup tinggi. Dalam kesehariannya Dosti sering melontarkan kalimat-kalimat yang terkesan nyeleneh namun sesungguhnya mengandung makna yang lebih dalam. Sindirannya pun cukup halus namun mengena dihati. Dan sampai saat ini, Dosti masih menjadi salah satu sahabat terbaik saya di FB.
Dosti, terima kasih atas salah satu kenangan paling lucu dalam hidup saya. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya ^_*

Tidak ada komentar:
Posting Komentar