Jumat, 07 Juni 2013

e-ticketing, Efesiensikah?



Woo.. Woo.. Woo..

Bagi yang penasaran sama foto di atas, perlu anda camkan bahwa foto di atas bukanlah antrian sembako apalagi antrian di loket bioskop. Foto di atas adalah antrian di loket kereta api commuter line St. Depok Baru!

Yap! Sejak di berlakukannya percobaan e-ticketing per tanggal 1 Juni 2013 kemarin, kekacauan antrian mulai terjadi. Penyebabnya adalah antara selesainya transaksi penjualan dan keluarnya e-ticketing dari dropbox mempunyai jeda sekitar 2-3 detik per transaksi. Otomatis hal ini memperlambat jalannya antrian untuk transaksi berikutnya.

Padahal dalam peraturan sosialisasi pemberlakuan e-ticketing, penjualan hanya di lakukan antara jam 09.00-16.00. Yang artinya adalah di luar jam-jam sibuk. Bayangkan jika peraturan itu di langgar, maka foto di atas lah buktinya.

Well, walau bagaimana pun, pemberlakuan e-ticketing sekaligus tarif progresif KRL yang baru adalah langkah awal dari serangkaian pembenahan sistem perkeretaapian oleh PT. KAI di Indonesia. Jadi sudah seharusnya sebagai warga negara yang baik, untuk kita mendukungnya.

Oiya, untuk tarif progresif ( Rp 3.000 untuk 5 stasiun pertama, Rp 1.000 untuk 3 stasiun berikutnya) sepenuhnya akan di berlakukan mulai tanggal 1 Agustus 2013 karena pihak PT. KAI merasa bahwa masa sosialisasi perlu diperpanjang hingga akhir Juli 2013.

PT. KAI, we love you..

5 komentar:

  1. Balasan
    1. Antreannya tertibkah, Endah? Kalau iya, alhamdulillah... Coz kalau antre saja masih belum becus, mendingan proses sosialisasi dipanjangin lagi, ditambah materi sosialisasi budaya antre. He3...

      Hapus
  2. semoga saja PT KAI bisa membenahi sistem eticketing agar bisa lebih baik lagi

    BalasHapus
  3. In You Go: tertib? Jangan tanya hal yang satu ini. Dalam setiap antrian pasti ada yang gk tertib. Pun saat saya tegur, saya malah di bentak2 dan di katain "Pahlawan kesiangan". Huh. Hehe


    Kikils: yuk sama2 berbenah dan dukung usaha pemerintah ;-)

    BalasHapus