Senin, 19 September 2011

Habiburrahman El Shirazi : Dalam Mihrab Cinta The Romance

Gak terasa saya menghabiskan novel setebal 270 halaman ini hanya dalam waktu satu hari. Itu pun tidak full satu hari karena dipotong waktu sholat, makan, tidur bahkan bercanda dengan keponakan saya yang baru datang. Kata-katanya yang lugas, alur cerita yang cepat dan mengalir ringan membuat saya terlena dan terus membaca. Novel ini sudah diangkat ke layar lebar, jadi beberapa teman mungkin sudah pernah ada yang menontonnya.

Kisah pencarian jati diri seorang pemuda yang ingin sukses melalui cara yang berbeda, bukan menjadi seorang saudagar batik seperti ayah atau kedua kakaknya. Keputusan akhir setelah perbincangannya dengan beberapa tokoh, membuat dia memilih pesantren sebagai tempat menimba ilmu.

Perjalanannya menuju Kediri mempertemukan dia dengan Zizi, gadis yang akan mengisi separuh relung hatinya. Dan sebuah peristiwa heroik yang menyelamatkan si gadis dari tangan pencuri membuat dia memiliki nilai istimewa dimata sang gadis.
Syamsul, nama pemuda itu, menyinggahi empat pesantren atas saran si gadis. Dari ketiganya, Syamsul merasa kurang cocok dengan sistem pengajarannya. Syamsul yang merasa mampu mengejar pelajaran dengan cepat merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. Namun akhirnya hatinya justru terpaut di pesantren terakhir yang didatanginya, Pesantren Al-Furqan, Pagu, Kediri. Pesantren pimpinan ayah si gadis, K.H. Baejuri.

Pada awal kedatangan Syamsul, tidak semua santri menyukai sosoknya karena penampilannya yang awut-awutan dan rambutnya yang gondrong. Namun lambat laun karena kesungguhannya belajar dan mengejar ketertinggalannya Syamsul pun diterima. Hanya satu santri putra yang tidak menyukainya, Burhan, putra saudagar kaya di Jakarta. Burhan merasa prestasi Syamsul hanyalah alat pancing untuk memikat hati putri pimpinan pesantren.

Suatu hari pesantren gempar, terjadi pencurian di kamar para santri putra. Bagian keamanan menlakukan rapat untuk mendiskusikan cara menangkap pelaku,sayangnya rencana bocor oleh salah satu petugas Bagian Keamanan. Pencuri gagal ditangkap.

Suatu siang, Burhan meminta Syamsul menemaninya ke dokter. Karena lupa membawa dompet, Burhan meminta Syamsul untuk mengambilnya, tanpa prasangka Syamsul menurut. Syamsul masuk ke kamarnya yang juga merupakan kamar Burhan, lalu mengambil dompet Burhan yang disimpan di lemari. Belum sempat Syamsul melangkahkan kakinya keluar kamar, sebuah pukulan mendarat di wajahnya. Syamsul babak belur dihajar puluhan santri putra. Syamsul dituduh mencuri.

Syamsul disidang oleh Kiai Miftah, putra K.H. Baejuri, pengasuh pesantren Al-Furqan yang baru. Syamsul memberikan pembelaannya, namun Burhan menentangnya. Pahamlah ia sekarang, bahwa Burhan sengaja memjebak dan memfitnahnya. Syamsul digunduli dan dikeluarkan dari pesantren dengan tidak hormat. Hatinya sakit.
Setelah kepulangannya, Syamsul justru tidak menemukan ketenangan. Sikap merendahkan ayah dan kedua kakak laki-lakinya membuat Syamsul makin terpuruk, dia memutuskan melarikan diri ke Jakarta. Awalnya Syamsul berniat mencari pekerjaan tapi tak satupun tempat yang mau menerimanya. Nekat, Syamsul memutuskan untuk mencuri.

Aksi perdana Syamsul gagal. Dia dihajar masa dan babak belur. Di kantor polisi, Syamsul mengaku bernama Burhan. Berita Syamsul masuk penjara sempat tayang ditivi dan koran. Karena tidak percaya pada penglihatannya, Nadia, adik Syamsul datang ke kantor polisi. Syamsul meminta bantian adiknya, akhirnya dia dibebaskan.

Saat di penjara, dia sempat belajar cara mencopet dari seorang napi pencuri motor. Saat mencopet, maksimal orang yang boleh dicopet hanya dua orang, tidak boleh lebih. Syamsul manut, aksi mencopetnya sukses.

Suatu hari, Syamsul mencopet seorang gadis muda berjilbab. Selain uang senilai lima ratus ribu rupiah, Syamsul juga mendapati foto Burhan, tunangan Silvie, gadis yang dompetnya ia copet. Berniat memperingatkan Silvie untuk menjauhi Burhan, Syamsul akhirnya malah mendapat pekerjaan. Menjadi seorang guru mengaji. Profesi ini kemudian membawanya menjadi seorang mubaligh.

Hanya dua orang dari pesantren yang masih mempercayai Syamsul, Ayub teman sekamarnya dan Zizi wanita yang pernah ditolongnya. Dibantu adik Ayub, mereka bertiga melakukan tipuan untuk menjebak pencuri sebenarnya. Burhan.
Singkat cerita, Syamsul jadi sukses, sedang Burhan terpuruk. Ayah dan kakak Syamsul meminta maaf, lalu mereka rukun kembali. Silvie meminta ayahnya untuk melamar Syamsul, diterima. Zizi sedih dan cemburu. Menjelang hari pernikahan, Silvie meninggal karena kecelakaan. Syamsul sedih dan terpuruk. Nadia yang ingin menghibur kakaknya, mengajak Syamsul jalan-jalan di pantai. Mereka naik perahu. Di tengah perjalanan, perahu oleng, Nadia tenggelam. Syamsul tersadar, makin dia terpuruk makin dia kehilangan orang-orang yang dicintainya. Syamsul kembali melanjutkan hidup, disaat inilah Kiai Miftah datang dan melamar Syamsul untuk adiknya, Zizi. 

7 komentar:

  1. memang buku2 karya beliau sangat bagus-bagus,syarat dengan ilmu pengetahuan,dan bikin kita gak mau berhenti tuk membacanya,banyak pesan moral di dalamnya,dan yg lebih hebat lagi cerita2 di dalamnya gak lepas dari tuntunan Al Qur'an dna hadist nabi saw.

    BalasHapus
  2. setuju! karena karya-karya beliau memang terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur'an jadi memang sarat makna dan ilmu. terima kasih komentarnya

    BalasHapus
  3. usai membaca naskah ini sebentar tadi.
    Enak juga ceritanya, malah ada babak-babak
    yang membuat titis jernih mengolam dikelopak mata.
    Namun terdapat juga bhg2 yang terasa dipaksa-paksa dan tidak natural. Endingnya agak rapuh dan tidak begitu menyatu.
    Longgar, tetapi masih enak untuk dibaca.

    BalasHapus
  4. salam kenal Mas Zaki Muhammad, terima kasih sudah meninggalkan jejak ^^

    BalasHapus
  5. assalamu'alaikum ukhti,akhi :)
    saya dapet tugas buat bikin sinopsis dalam mihrab cinta the series tapi nyari2 di google gak dapet2 hhe..
    siapa tau ukhti,akhi punya saran ...
    trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam
      wooo maaf baru balas, maklum lagi (sok) sibuk heheheh... tugas sinopsis? bikin aja kesimpulan dari beberapa episode yg ukhti tonton. Benang merah dari sinetron ini kan dr novelnya, jd ceritanya gk jauh dari konflik yg timbul pd pernikahan & perjuangan dakwah Ust. Samsul, kelanjutan novelnya. Semoga membantu ^^

      Hapus
  6. Salam, mas boleh saya pinjam novelnya? saya sangat penting buat kerjakan tugas kuliah, atau saya beli. trim's

    BalasHapus