Selalu saja menyakitkan. Itu sebabnya saya menghindar untuk berbicara, menghindar untuk bertatap muka. Bukannya sombong, saya hanya tidak mau menodai hati dengan perasaan jengkel, sedih, marah dan kesal yang mungkin berujung pada kebencian. Sungguh, saya hanya ingin berteman. Jadi kenapa selalu saja menyakiti? Kenapa selalu merendahkan?
Rasanya serba salah. Bicara membuat hati perih. Rasanya seperti ada yang merobek dada ini dan merampas jantung yang berdenyut-denyut. Sedang saya tidak bisa apa-apa. Hanya diam, mencoba meredam perih dan menahan air mata. Tidak bicara, kamu bilang saya berubah, jadi sombong. Apa harus selalu seperti ini? Apa kamu gak bisa meninggalkan kesan yang baik? Apa kamu gak bisa meninggalkan senyum untuk saya kenang esok hari? Apa kamu gak bisa mencobanya sekaliiiiiii ini saja?
Sepertinya ini tidak benar. Kamu berubah, gak seperti dulu. Yang manis, hangat dan baik hati, kamu seperti Teddy Bear yang bisa bicara. Tapi apa masalahnya? Mungkin lebih baik tidak ada. Tidak usah lagi ada saya dan kamu. Tidak usah lagi ada kata-kata. Tidak usah lagi ada tatap muka. Jadi tidak akan lagi ada salah.
Sabtu, 09 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar