Jika saya boleh bertanya, berapa kali dalam hidup Anda mendengar sebuah kalimat "Apalah arti sebuah nama?"
Mungkin ada diantara Anda yang memang menganut paham di atas. Tapi, sebenarnya benarkah sebuah nama itu tidak berarti? Jika saya boleh berpendapat, arti sebuah nama adalah sangat penting. Bagaimana tidak, apa Anda mau jika seseorang menyapa Anda dengan sebutan "heh"? Atau bersuit-suit sebagai kode saat memanggil Anda?
Saya tentu mengerti maksud dari kalimat "Apalah arti sebuah nama", bahwa bukan sebuah nama yang bisa merubah, mempengarui, atau berjasa, melainkan perbuatan. Percuma saja jika memiliki nama yang baik, namun kelakuannya tidak mencerminkan nama yang disandangnya. Kita tentu banyak temui orang-orang yang memiliki nama yang baik namun memiliki kelakuan yang buruk. Contoh, jika Anda pernah nonton film "Romulus, My Father", Anda pasti tahu tokoh yang bernama Chrystal, betapa cantik nama ini, betapa cantik wanita yang menyandang nama ini, tapi tidak dengan sifatnya. Chrystal adalah wanita yang bahkan tidak mau mengurus anaknya sendiri.
Mungkin Anda bertanya kenapa saya merasa terganggu dengan kalimat "Apalah arti sebuah nama?". Dan kenapa saya harus repot-repot membahas masalah ini? Ini karena rasa jengkel saya kemarin pagi. Pukul empat pagi, saya terbangun dengan kepala pusing, perasaan was-was dan jengkel yang luar biasa. Ceritanya, kakak saya yang nomor dua membangunkan orang (bukan saya, karena bukan nama saya yang dipanggil)untuk menyalakan mesin air (jet pump). Dia hanya menggoyang-goyangkan handle pintu, tanpa memanggil siapa pun. Saya berani jamin, tak ada satu pun manusia di bumi ini yang bangun hanya jika mendengar bunyi tersebut, karena bunyinya tidak terlalu keras. Yang membuat saya jengkel adalah, saat saya berkata "ya" sebagai tanda bahwa saya akan menyalakan mesin air, bukan ucapan terima kasih yang saya dengar, melainkan makian "wis mati opo kowe?!" yang cukup keras. Saya rasa, saya berhak mendapatkan ucapan terima kasih.
Sebenarnya bukan kali ini saja saya dibuat jengkel olehnya, tapi seringkali. Seingat saya, sudah hampir satu tahun dia tidak pernah menyebut nama saya. Yah, mungkin Anda tidak percaya namun itulah kenyataannya. Suatu kali dia pernah memanggil saya dengan bersuit-suit "sut..sut..", saat saya dekati ternyata dia mau minta tolong pada saya. Sopankah? Dia juga tidak pernah menyebut nama saya jika mau bertanya sesuatu, maka seringkali saat dia bertanya yang saya lakukan adalah pergi menyingkir dari TKP, karena saya tidak merasa sedang ditanya olehnya.
Apakah nama saya sejelek itu hingga kakak saya sendiri tidak mau menyebut nama saya? Ataukah saya yang tidak sederajat dengannya hingga dia merasa enggan menyebut nama saya? Entahlah, yang saya tahu hanya bahwa dia sama sekali tidak menghargai nama saya. Buktinya? Dia bahkan tidak mau mengucapkan sebuah nama. Nama saya.
Saya tentu tidak mau dikenal sebagai "sut..sut.." atau "klek..klek.."(bunyi handle pintu)atau yang lain. Anda tentu juga berpikiran sama dengan saya kan? apa Anda mau dikenal sebagai "si anu" atau "yang itu" atau "dia". Anda tentu mau dikenal sebagai Anda sebagaimana saya mau orang mengenal saya sebagai saya.
Jadi, kini jika ada yang bertanya atau berkata "Apalah arti sebuah nama?", Anda harus menjawabnya bahwa "Nama adalah hadiah pertama, sebuah doa terindah dari orang tua kita". Jangan lupa.......
Kamis, 23 Desember 2010
Arti Sebuah Nama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar