Rabu, 15 Mei 2013

Kereta Tak Selamanya Penuh Part I

Oke. Ini posting pertama saya lewat aplikasi Bloggeroid for Blogger. Buat yang gak tau, ya bisa lah cari infonya sendiri di google hahaha < omongannya random abis

Sudah beberapa hari ini saya menjadi seorang karyawan yang kantornya terletak di daerah Jembatan Tiga. Pernah ada yang nanya ke saya, 'kalo kerja di Kota, trus lo harus naek kereta dong, Ndah?'

'Ya iya lah, masa mau naek helikopter.' Jawab saya asal.

'kalo gue, maaf aja deh. Gak sanggup lari-lari ngejar kereta tiap pagi.'

Saya gak tau apa motivasinya ngomong gitu. Yang jelas, semua orang pasti tau, bahkan malaikat juga tau, kalo gak ada satu orang pun yang sanggup ngejar kereta. Bahkan di film India sekali pun! Buktinya Rahul gak bisa ngejar Anjali yang mau pulang kampung naek kereta.


Buat saya naek kereta itu SENI. Kita harus pandai meliuk-liuk kan tubuh supaya dapet tempat nyelip yang aman. Butuh perjuangan di setiap harinya. Karena itu lebih pantas kalo saya menyebut diri saya sebagai FISABILILLAH...

Banyak kejadian seru di kereta yang cuma bisa di rasakan sama para fisabilillah. Kita bisa aja suka sama orang yang kita gak tau namanya cuma karena setiap hari kita temui di kereta. Bisa juga kita tiba-tiba benci setengah mati sama orang yang duduk di bangku depan kita cuma karena dia tidurnya ngorok sampe ngiler sedang kita pegel berdiri dari Kota sampai Bogor.

Dari semua hal yang menyangkut kereta, baik bahkan buruknya. Saya mencintai alat transportasi yang satu ini dan menyesal pemerintah mempertimbangkan kemungkinan untuk menaikkan tarifnya. Apa pun alasannya ~end.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar