Tapi rupanya ketepatan waktu kedatangan saya tidak berbanding lurus dengan ketepatan waktu kedatangan si pengirim sms karena seringkali dia lah yang datang melewati batas waktu. Dan sebuah senyum serta permintaan maaf akan terlontar dari bibirnya. Kemudian saya hanya akan menjawab "santai...".
Saya pernah ngobrol dengan seorang teman yang sering sekali datang terlambat. Menurutnya, tradisi jam karet merupakan hal yang amat wajar. Datangnya seseorang tepat waktu malah membuat orang tersebut mendapat julukan "rajin banget". Dan kalimat seperti "ah, paling juga molor.." merupakan kepastian dalam cara berpikir kita.
Gak usah jauh-jauh ngomongin tentang kemajuan bangsa. Ngomongin tentang budaya datang tepat waktu aja merupakan hal yang aneh. Padahal kebiasaan datang terlambat mencitrakan kita sebagai orang yang tidak berintegritas dan profesional karena orang yang datang terlambat melakukan dua kesalahan. Pertama dia datang terlambat dan yang kedua dia berbohong. Yap, berbohong tentang waktu kedatangannya. Bilangnya datang jam 10 pagi tapi baru tiba jam 11 siang.
Jadi, mari budayakan tepat waktu (selain budaya antri ya..). Cerminkan diri lebih berintegritas dan profesional. Mulai dari diri sendiri agar menular pada orang lain. Sebuah pepatah lama mengatakan "Lebih baik menunggu satu tahun dari pada terlambat satu detik."


Tidak ada komentar:
Posting Komentar