Kamis, 13 Oktober 2011

To The Point, Ini Faktanya!


Pacaran, menurut Wikipedia bahasa adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga atau pernikahan. Sedangkan pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Jadi, sudah siap-siap mau nikah nih? Gak mau kuliah dulu, kerja dulu, senang-senang dulu?

Berlindung di bawah payung globalisasi dan di belakang punggung trend zaman sekarang, pacaran seperti sebuah gimmick, daya tarik, magnet untuk berbuat salah. Apa yang salah? Aktivitas-aktivitas seksualnya. Dimulai dengan pegangan tangan, saling saling pandang, pelukan dan berakhir dengan hubungan badan.

Data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010 memperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4 juta jiwa. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja. Disebutkan, sekitar 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah. Beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan.

Hasil survei Komisi Perlindungan Anak (KPA) terhadap 4.500 remaja mengungkap, 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi dan 93 persen pernah berciuman bibir. Survei yang dilakukan di 12 kota besar belum lama ini, juga menunjukkan 62,7 persen responden pernah berhubungan badan dan 21 persen di antaranya telah melakukan aborsi. Hasil penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalamai kehamilan sebelum menikah.

Lalu, apakah kita akan menjadi salah satu dari mereka? Seks pra nikah itu gak keren lagi. Tindakan itu justru menutup kesempatan kita untuk bersinar, untuk menjadi seorang bintang. Berhubungan cinta dengan pacar bukanlah bukti cinta tapi kebodohan. Karena kita akan melakukan kesalahan itu secara berulang dan kehamilan mungkin saja terjadi. Lalu apa kita akan membunuh calon bayi kita? Dan apakah calon suami kita nanti dapat menerima kita yang telah ternoda ini?

Bergaul lah secara wajar, hidup itu cuma sekali dan waktu tidak dapat diputar lagi. Kesalahan tetap akan menjadi kesalahan, sebaik apapun kita menyimpannya rapat-rapat.


2 komentar:

  1. Aborsi sampai 2,4 jiwa? wow!
    something has to be changed...

    BalasHapus
  2. eh, ada Mas Erick, thanks dah di follow Mas heheheh
    beberapa teman yang saya "wawancarai" mengaminkan adanya aborsi di lingkungan mereka, beberapa diantaranya bahkan bukan "orang baru". mau jadi apa negeri ini?

    BalasHapus