Kamis, 20 Oktober 2011

Ewem

Suatu siang di rumah saya, Fathir menyeret tangan ibu saya yang notabene adalah neneknya ke kamar mandi.

Fathir: Enek, bowong (bolong) *sambil menunjuk pintu kamar mandi yang bolong

Nenek: Sama ade’ (Fathir) ya? Diapain emang?

Fathir: Kan bisa di ewem... di ewem (di lem) *berlalu sambil tersenyum tak berdosa

2 komentar:

  1. Hwa3... lovely situation. Ga bakal terulang ketika Fathir beranjak dewasa...

    BalasHapus
  2. dia itu selalu adaaaaaaaaaa aja heheh..

    BalasHapus