Suatu siang di rumah saya, Fathir menyeret tangan ibu saya yang notabene adalah neneknya ke kamar mandi.
Fathir: Enek, bowong (bolong) *sambil menunjuk pintu kamar mandi yang bolong
Nenek: Sama ade’ (Fathir) ya? Diapain emang?
Fathir: Kan bisa di ewem... di ewem (di lem) *berlalu sambil tersenyum tak berdosa

Hwa3... lovely situation. Ga bakal terulang ketika Fathir beranjak dewasa...
BalasHapusdia itu selalu adaaaaaaaaaa aja heheh..
BalasHapus