Hehk!
Bukk!
Bukk!
“Gadis.. pergi! Cepat bangun!” ibu berteriak-teriak histeris. Gadis bingung. Di matanya semua terlihat dalam gerak lambat. Semua terlihat buram.
“Gadis! Cepat bangun! Pergi.. pergi..!” ibu berteriak lagi. Gadis kemudian bangkit lalu berlari.
Seorang perempuan muda melambaikan tangan padanya. Wajahnya terlihat panik. “Sini.. masuk sini!” ujar perempuan muda itu, kata-katanya seperti tercekat. Perempuan muda itu menarik lengan Gadis ke dalam rumahnya lalu menyuruhnya duduk. Gadis baru sadar celananya basah, jadi dia berdiri.
“Tidak apa-apa.. tidak apa-apa. Duduklah.” Perempuan muda itu mengangguk pada Gadis.
“Tunggulah sebentar disini, saya akan keluar melihat keadaan.” Perempuan muda itu lalu pergi.
Gadis masih bingung akan apa yang terjadi. Dia merasa gamang, tidak yakin apa yang baru saja terjadi, seakan kehilanagn ingatan. Dia mengamati jari-jari tangannya, meraba telinganya, belakang kepalanya. Dia merasakan sesuatu tapi tidak yakin apa itu.
Seorang perempuan muda yang lain lalu masuk dan duduk di dekat gadis. Dia menyerahkan pakaian kering pada Gadis dan menyuruhnya berganti pakaian. Gadis mengucapakn terima kasih lalu pergi ke kamar mandi dan mengganti celananya yang basah.
“Kamu diapain aja? Mana yang sakit?” tanyanya kemudian setelah Gadis kembali. Gadis hanya menggeleng, tidak yakin apa yang harus dikatakannya. Perempuan muda itu mengangguk lalu mengajak Gadis ke rumahnya.
“Tidur aja, nanti sore kalau keadaan sudah tenang kamu baru pulang.” ujar perempuan muda itu di kamar tidur lalu pergi.
Gadis berjongkok di sudut kamar, kembali berusaha mengingat kejadian yang baru menimpanya. Perlahan ingatannya pulih, sadar apa yang telah terjadi. Air matanya menetes, hampir tidak mempercayai apa yang diingatnya. Lalu dia mulai menangis.
10menit sebelumnya.
“Kurang ajar! Berani menentangku?!” kakak Gadis kalap lalu menghampiri Gadis yang sedang mencuci.
Bukk!
Sebuah pukulan menghantam wajah Gadis.
Hehk!
Gadis tersungkur dan menerjang seember air. Celananya basah. Gadis limbung, dunianya seolah berputar. Pandangannya kabur.
Bukk!
Bukk!
Gadis diam meringkuk. Tubuhnya berkali-kali dihantam pukulan dan tendangan tapi dia tidak merasakan apa-apa. Gadis memang tidak merasakan sakit, tubuhnya seakan dapat meredam hantaman-hantaman itu. Tapi saat itu hatinya remuk.


Gadis kenapa e? Ada yang keliru dengan dia or kakanya? Mengapa pilih nama Gadis?
BalasHapusKakaknya Gadis kalap, alasannya emang gak jelas, krn sy jg gak tw.
BalasHapusMilih nama Gadis krn labelnya gadis kcl, gak da alasan lain hehehe