Kamis, 23 Juni 2011

House Of Horrors (Nigel Cawthrone)


Austria merupakan negara dengan kasus peyekapan terbanyak, satu kasus penyekapan lebih mengerikan dari kasus penyekapan sebelumnya. Latar belakang disiplin masa lalu (Nazi) selalu menjadi alasan terjadinya kasus-kasus penyekapan tersebut. Usia korban penyekapan beragam, dimulai dari 10 hingga 18 tahun. Namun pada April 2008, masyarakat Austria harus mendengar sebuah kasus penyekapan terkejam dan terlama sepanjang sejarah.

Elisabeth Fritzl dikabarkan minggat dari rumah untuk mengikuti sebuah sekte pemujaan pada Agustus 1984. Beberapa tahun setelah kepergiannya, ayah Elisabeth, Josef Fritzl menemukan seorang bayi dan sebuah surat yang sepertinya ditulis oleh Elisabeth, meminta bantuan orang tuanya untuk mengurus bayinya yang sakit. Bertahun-tahun setelah itu, keluarga Fritzl menemukan 2 orag bayi lagi dalam keadaan yang sama. Tak ada yang curiga. Bayi yang pertama diadopsi secara formal sedangkan dua bayi lainnya terdaftar sebagai anak angkat.

Keluarga Fritzl terlihat sebagai sebuah keluarga kecil yang harmonis dan bahagia, anak-anak Elisabeth terlihat sangat menyayangi orang tuanya yang sebenarnya adalah kakek-nenek mereka. Mereka anak-anak yang sopan, berprestasi di sekolah, menguasai alat musik dan pandai bergaul. Semuanya terlihat sempurna saat sebuah pengumuman di televisi membuyarkan gambaran keluarga kecil itu.

Rosemarie Fritzl buru-buru pulang ke rumah dari liburannya di Italia setelah mendengar bahwa putrinya, Elisabeth, meninggalkan seorang putri yang sekarat di depan pintu rumahnya beserta sebuah pesan berisi gejala penyakit yang dialami putrinya serta tindakan yang telah diambil dan pihak rumah sakit memintanya datang karena tim dokter tidak yakin tindakan apa yang harus diambil. Kerstin, pasien yang merupakan putri Elisabeth datang dengan kulit pucat, gigi ompong karena pembusukan, gagal organ dalam dan kejang-kejang.

Elisabeth yang bingung datang ke rumah sakit diantar oleh sang ayah, keadaan Elisabet sama seperti Kerstin, kulit pucat, rambut beruban, ompong karena pembusukan dan bungkuk. Sebelum mereka sampai, polisi menciduk pasangan ini, membawa Elisabeth ke ruang introgasi dan siap menjatuhkan tuduhan kelalaian menjaga anak-anaknya. Awalnya Elisabeth bertahan pada ceritanya minggat dari rumah untuk mengikuti sebuah sekte pemujaan, namun polisi terus mendesak dan tiba-tiba Elisabeth meminta perlindungan untuknya dan untuk anak-anaknya pada polisi dari sang ayah. Selama dua jam berikutnya Elisabet menceritakan penyekapan dan perkosaan yang dilakukan oleh sang ayah selama 24 tahun terakhir.

Nigel Cawthrone membawa kita pada bayangan sebuah siksaan Nazi di zaman modern. Buku setebal 299 halaman ini membuat saya bermimpi buruk setelah membacanya. Tak hanya kasus Elisabeth, Cawthrone merivew beberapa kasus penyekapan lain seperti kasus Natascha Kampusch dan Collen Stan. Separuh dari buku ini berisi komentar para keluarga, kerabat, teman sekolah Elisabeth, tetangga, pihak rumah sakit, tim dokter, polisi, penyidik, jaksa, pembela, para penyewa rumah keluarga Fritzl dan orang-orang yang bersedia memberikan komentar setelah mendengar kasus tersebut. Cukup membosankan kalau menurut saya karena komentar mereka tentang kasus ini hampir serupa kecuali komentar polisi dan tim dokter.

Tim dokter mengungkapkan butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan trauma dan kesehatan korban penyekapan yang belum tentu berhasil. Kekurangan vitamin D membuat tubuh korban penyekapan menjadi bungkuk karena tulang yang melunak, pembusukan gigi dan kulit yang tidak dapat mentoleransi sinar matahari. Kulit mereka akan merah terbakar jika terkena paparan sinar matahari. Mereka juga mengalami masalah jarak pandang karena tidak pernah melihat benda dalam jarak lebih dari beberapa kaki dan masalah mata yang tidak tahan terhadap sinar matahari. Dan yang lebih berat adalah kemampuan berkomunikasi, perbendaharaan kata sangat kurang karena selama hidupnya satu-satunya sarana belajar adalah televisi. Keluarga bunker menggunakan geraman saat berkmunikasi dan mencicit saat kegirangan.

Setelah selesai membaca buku ini hanya dua hal yang saya lakukan, bersyukur karena saya dapat menghirup udara segar dan merasakan sinar matahari dan berdoa semoga tidak ada lagi kasus-kasus penyekapan seperti ini. Amin.

4 komentar:

  1. Bagaimana cara mendapatkan buku ini? apa ada link nya? karena saya cari di gramedia sudah sold out

    BalasHapus