Senin, 28 Februari 2011

Kekurangan Adalah Kelebihan

Baru aja pulang nonton The King’s Speech di Pejaten Village, dapet yang jam ke-2 di teather 1. Jadi terinspirasi nih buat bikin postingan mengenai kekurangan diri. Sebenarnya udah cukup lama pengen posting mengenai tema ini tapi belum sempet dan sering lupa. Heheheh..

Apa jadinya kalau semua orang di dunia ini mengeluh? Yang jelas dunia tidak akan semenarik seperti sekarang ini. Contoh saja: Thomas Alfa Edisson bisa saja tidak menciptakan bola lampu yang bikin rumah kita terang benderang indah, dia kan gak pernah mengenyam pendidikan formal karena dianggap terlalu bodoh, hanya karena dia banyak bertanya. Edison juga tidak perlu menciptakan gramofon (alat untuk mendengarkan piringan hitam) karena dia mengalami ketulian yang disebabkan tarikan seorang masinis kereta di salah satu telinganya.

Bang Mandra gak akan jadi pelawak sukses seperti sekarang kalo dia minder dengan bibir bebeknya (julukan Mas Karyo). Sule dengan kepesekan hidungnya yang sering jadi selorohan teman-temannya di OVJ. Andre “Mungkinkah” juga pernah punya kekurangan, dia pernah menangis saat berdoa selepas sholat karena dianggap tidak lucu, tapi dengan yakin dan terus berlatih keras lihat saja kejenakaannya sekarang.

Sebagai manusia, saya juga tak luput dari kekurangan. Kekurangan yang paling menonjol dari saya adalah kekurangan tinggi badan tapi kelebihan berat badan hahahah. Dulu saya juga sempet minder, apalagi ngeliat artis-artis yang punya tubuh boleh dikatakan hampir sempurna, tinggi dan langsing. Sedang saya, semampai (semester tak sampai). Tapi berdiam diri meratapi kekurangan gak akan membuat kita melangkah maju.

Kita bisa saja mengeluh tentang apapun, tentang segala yang kita punya tapi percaya deh kalo orang lain gak akan ngeliat kekurangan kita sebesar kita melihat kekurangan kita sendiri. Sedikit yang bisa saya bagi disini mungkin bisa sama-sama kita pahami:

1. Cintai diri. Tuhan tidak akan menciptakan manusia yang hanya dipenuhi dengan kekurangan, gali kelebihan kita supaya kita dapat mencintai diri kita sendiri.

2. Tertawakan kekurangan dan buat lelucon. Sering merasa minder, marah dan jengkel kalo ada yang mengungkit kekurangan kita? Gak masalah, kalau kita sudah terbiasa menertawakannya itu berarti kita sudah bisa menerima kekurangan diri.
Kakak saya sering meledek saya dengan mengatakan mata saya belo (bulat besar), biasanya saya jadi ngaco dan menjawab “Kaya Sri Devi (bintang film India jaman dulu), ya?” hehehe, narsis abiesss...

3. Syukuri. Tidak semua orang seberuntung kita yang punya anggota tubuh lengkap dan daya pikir yang hebat (anggap saja demikian). Masih banyak orang diluar sana yang terlahir “istimewa”.

4. Selalu pikirkan untung. Maksudnya? Posisikan diri kita sebagai orang yang selalu beruntung, misalnya: Alhamdulillah wajah saya biasa-biasa aja jadi gak terlalu repot menjaga pandangan dari orang iseng, Alhamdulillah saya begini jadi saya bisa ketemu sama suami/ istri/ pacar saya sekarang yang Alhamdulillah sayang banget sama saya, Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Hidup itu terlalu singkat jika hanya digunakan untuk meratapi kekurangan diri. Mungkin emang butuh proses panjang dan gak sebentar, tapi kalo kita yakin dan terus berusaha untuk meningkatkan kadar ke-PDan kita insyaAllah orang lain gak akan lihat kekurangan kita lagi tapi justru mengacungi jempol akan kelebihan kita. InsyaAllah... InsyaAllah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar