Kamis, 25 November 2010

3 Hari Menuju Mati

Mati.

Pernah menghitung berapa sering kata ini mampir dalam keseharian pikiran kita? Lalu seberapa sering kita memikirkannya lebih jauh, lebih dalam? Atau kita lebih memilih untuk mengabaikannya? Menyimpannya untuk lain kali dipikirkan lagi atau menyingkirkan pikiran itu selama-lamanya? Sungguh kematian begitu dekat dengan kehidupan kita. Tak ada satu pun yang bernyawa akan tetap hidup selamanya.

Sekarang coba bayangkan jika Tuhan memberitau bahwa waktu Anda untuk hidup di dunia tinggal 3 hari lagi, apa yang akan Anda lakukan? Tiba-tiba saja waktu menjadi semakin beharga dan sulit untuk dinikmati. Betapa banyak keinginan untuk menghabiskan sebagian waktu yang tersisa padahal selama ini Anda sering lupa untuk menyisihkan sedikit waktu bersama keluarga. Betapa kita ingin menghabiskan waktu untuk menikmati waktu bersama orang terkasih. Betapa kita ingin memuaskan keinginan untuk menikmati hobi kita, menikmati barang kesayangan kita. Betapa kita ingin menghabiskan waktu yang tersisa untuk bersama benda-benda dan orang-orang tercinta dalam hidup.

Tiba-tiba saja semua yang ada di depan mata menjadi teramat berharga namun tak dapat digenggam dan harus diikhlaskan. Sungguh, itu akan terasa amat menyakitkan.
Bagi seorang lelaki, seorang suami, seorang ayah, mungkin yang terpikirkan pertama kali adalah “bagaimana keluarga saya nanti sepeninggal saya?”. Apakah mereka akan baik-baik saja? Apakah anak-anak bisa makan yang cukup, apakah mereka bisa bersekolah dengan baik di tempat yang baik? Apakah mereka akan menikah dan memiliki anak yang lucu-lucu? Lalu bagaimana istri saya? Apakah dia akan menemukan pengganti saya? Apakah pria itu dapat menjaganya dengan baik? Apakah dia mau menerima anak-anak saya dan menjaga mereka? Apakah mereka akan saling mencintai? Apakah mereka akan bahagia?

Lalu, apakah dalam waktu dalam waktu 3 hari, Anda dapat memita maaf atas kesalahan Anda selama hidup kepada orang-orang yang mungkin pernah merasa tersakiti? Orang yang pernah Anda injak kakinya di kereta, orang yang pernah Anda dorong saat mengantri tiket nonton bioskop, orang yang pernah Anda serempet dengan kendaraan Anda, orang yang pernah Anda buat kaget karena Anda membunyikan klakson saat para pejalan kaki lewat, orang yang pernah Anda serobot saat mengantri di kasir sebuah swalayan, orang yang pernah Anda dustai tentang laporan keuangan perusahaan, orang yang pernah Anda marahi karena dia menumpahkan kopi di celana Anda, orang yang pernah Anda tolak maafnya, orang yang Anda copet dompetnya atau oang yang Anda lukai saat dia mempertahankan apa yang menjadi miliknya.

Betapa banyak kesalahan kecil yang menumpuk lalu menjadi besar. Lalu apa yang akan Anda lakukan jika besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan Anda akan mati? Semoga kita menjadi orang-orang yang ikhlas dan bersabar. Amin………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar